
MASANEBA, KOTA BATU – Delegasi pencinta lingkungan lintas negara bersama Ecoliving Indonesia hadir berbagi wawasan mengenai eco enzyme dan kompos di MTsN Kota Batu pada Selasa pagi (29/07). Melalui “Project Membumi” delegasi dari 10 negara ASEAN terjun langsung ke lapangan untuk membuat eco enzyme bersama ratusan siswa MTsN Kota Batu.
Acara dibuka oleh Kepala MTsN Kota Batu, Buasim, S.Pd, M.Pd yang menyampaikan rasa bangga sebagai tuan rumah kegiatan bertaraf internasional ini. “Program lingkungan ini tentu selaras dengan Kementerian Agama, sehingga kami merasa gembira karena berkesempatan untuk memperoleh wawasan dari komunitas Ecoliving,” ujarnya.
Ia menambahkan, MTsN Kota Batu juga tengah mempersiapkan diri menuju program adiwiyata nasional. Edukasi dari delegasi Ecoliving tentu memberikan pemahaman mendalam terkait kepedulian terhadap lingkungan. “Semoga seluruh peserta pelatihan dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tegas pria asal Sidoarjo itu.
Sebelum pelatihan dimulai, tim Ecoliving memperkenalkan delegasinya, mulai dari Nur Haziqah Syaza Binti Ali dari Brunei Darussalam, Kunkanitha Muy dari Kamboja, Phoungphan Latphakdy dari Laos, Ei Mon Soe dari Myanmar, En Rogel Candido dari Filipina, Nabila Natasha Binte Osman dari Singapura, Sasithon Thipmanee dari Thailand, Bich Phuong Nguyen dari Vietnam, Irwansyah Subindin dari Malaysia, dan Syakira Puteri dari Indonesia. Dalam berkomunikasi dengan delegasi, tim MTsN Kota Batu juga menyiapkan guru pendamping. Lebih dari seratus siswa pun tampak antusias mencoba berbincang dengan delegasi Ecoliving.
Pelatihan pembuatan eco enzyme disampaikan dengan metode fun game interaktif. Siswa pun tampak bersemangat mencampurkan bahan-bahan eco enzyme yang dilanjutkan dengan membuat kompos. Setelah proses pembuatan eco enzyme dan kompos selesai, hasilnya disimpan di MTsN Kota Batu. Tak lupa, tim Ecoliving memberikan apresiasi berupa tumbler kepada peserta terbaik.
Sementara itu, Koordinator Adiwiyata MTsN Kota Batu, Akhmad Sugiarto, S.Si, M.Pd, mengungkapkan, kegiatan ini merupakan momen langka dan luar biasa yang memberikan dampak luas bagi lingkungan. Melalui kegiatan ini, MTsN Kota Batu tak hanya dikenal sebagai madrasah unggul dalam bidang akademik, tetapi juga pelopor pendidikan lingkungan hidup berbasis karakter dan kolaborasi global.
“Siswa akan lebih termotivasi karena dapat berinteraksi dengan aktivis lingkungan dari berbagai negara, semoga kerja sama ini terus berlanjut dan menjadi langkah konkret menjaga bumi dari kerusakan,” pungkas guru IPA tersebut. (ara/sug/dit)